Kembali sang pagi dengn kokok ayam rada-rada malu menyambut, update sedikit berita “hamper semua stasiun TV menjadikan tragedy ini headlane, terpukul lagi mendengar belum ada kabar sama sekali” matikan TV, beralih ke lain sisi karena masih banyak pekerjaaan untuk proses pembakaran minggu besok, 2 layon/mayat sudah berbaring tenang di kamar tua warisan kakek, sambil menunggu 3 sodaranya yang masih belum di ketemukan termasuk bapak dan ibu kandung saya.
Ke rumah tua bantu-bantu membuat perlengkapan upakara, mengambar, mengukir, menempel yang kelak akan di angkat dan di bakar di kuburan, sampai sore harinya masih belum ada kabar kedua orang tua beserta paman saya. Sore jam 5 saya harus kembali ke Jungut batu matur Pakelom bersama pemangku dari klungkung, dan sesudah saya sudah siap untuk berangkat ternyata tidak dikasih lansung dari keturunan yang berangkat, harus ada yang mewakili, dan ia pun berangkat sampai malam hari, rombongan yang mau matur pakelom itupun tak berani balik malam, dan dia menginap semalam samopai matahari terbit ke esokan harinya baru kembali ke nusa penida.
Saya bersama-adik-adik tidur di rumah tua bersama 2 mayat yang sudah bersih, menikmati dingin dan batuk cukup asik well sampai pagi tidur setengah-setengah, energy mulai berkurang. Semoga hari ini jenasah bapak, ibu, beserta paman-paman saya bisa ditemukan. See di next topic in my Journey yow.
0 comments:
Posting Komentar