Menempuh perjalanan lagi 10 menit dari pemandangan pagi yang menggoda, akhirnya kita sudah sampai di pantai Goa Lawah, masih sepi hanya sepeda gayung yang ada di pinggir jalan, dan lansung kenuju ke TKP. Ngobrol dengan bapak yang super dan etxra ramah, saya pun di ajari bagai mana cara mengelola air laut sampai menjadi setumpukan garam, memang membutuhkan tenaga dan waktu yang lumaya biar bisa menjadi garam siap pakai, mulai dari mengambil air di pantai, menaruh di tumpukan pasir yang sudah rata, dan harus menunggu panas terik agar bisa mengering sebelum di masukan ke ruangan yang gelap untuk proses penyaringan, kemudian akan isuling, nah sarinya itu yang di sebut air keras “yeh wayah” air yang sudah di suling, kemudian di angkat dan dijemur lagi ke atas potongan pohon pinang atau kelapa kemudian menunggu kira-kira 1 hari baru garam bisa diambil.
Memang membutuhkan kesabaran,dan dari pekerjaan nya ini, bapak 2 anak ini sampai bisa menyekolahkan anaknya di sebuah Universitas negeri di Denpasar, jurusan Hukum semoga anak saya bisa mengabdi ke pada Negara kelak walaupun sekarang semua serba uang “tutupnya”
Memang sedih kehidupan seperti ini, tapi kita harus tetap tegar dan tabah menghadapi perjalanan hidup yang penuh dengan misteri, kita harus tetap bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang, karena masih banyak orang yang masih di bawah kita. Okey karena sudah jam 9 mari kita pulang….. See di next topic in my Journey yow.
0 comments:
Posting Komentar